News Breaking
Live
wb_hadi

Breaking News

PETI Banyak Memakan Korban Nyawa

PETI Banyak Memakan Korban Nyawa



The Jambi Times - Bangko -Aktivitas penambangan emas tanpa izin (PETI) yang marak di kabupaten Merangin, ternyata sering merengut nyawa. Berdasarkan data yang didapatkan di Mapolres Merangin, sepanjang 2014 terdapat delapan orang tewas akibat PETI.

Memasuki 2015 daftar jumlah korban tewas akibat kegiatan ilegal tersebut terus bertambah. Memasuki bulan ketiga sudah tiga orang yang merengang nyawa. Pertama seorang bocah 8 tahun tewas dilobang bekas PETI pada Februari lalu. Bocah yang masih duduk di bangku kelas dua SD itu, tewas setelah terjatuh dilobang bekas PETI saat asik mencari batu akik.

Terakhir dua orang tewas dan dua orang lainnya mengalami luka-luka setelah tertimbun tanah longsor saat menambang di Desa Kampung Limo, Kecamatan Pangkalan Jambu, Sabtu (21/3) lalu.

Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Merangin melalui Kabid Pertambangan Umum, Harry Wibowo mengatakan, karena penambangan yang dilakukan sifatnya illegal, maka kecelakaan rawan terjadi. “Rawan kecelakaan, karena kita sulit memantau aktivitas mereka. Karena aktivitas mereka tersebut illegal,” kata Harry

Selain rawan kecelakaan sebutnya, aktivitas PETI juga sering menimbulkan konflik di masyarakat. Hal ini karena dampak lingkungan akibat dari aktivitas tersebut.
“Sungai tercemar, warga yang tinggal dihilir yang merasakan dampaknya akan sangat tidak senang,” ungkapnya.

Namun demikian ungkapnya, hal ini tetap menjadi perhatian pemerintah daerah. Apa lagi melihat musibah ini sudah banyak memakan korban jiwa. “Kita pernah mengusulkan Perda pertambangan rakyat, tapi sejauh ini belum disahkan,” ucapnya.

Menurutnya, perlu kajian yang sangat mendalam untuk membuat pertambangan rakyat. Seperi dampak lingkungan selain itu wilayah pertambangan rakyat yang diperbolehkan juga harus disosialisasikan kepada masyarakat. “Ranperda pertambangan rakyat yang diusulkan pada 2014 lalu juga ditolak setelah sampai pembahasan di provinsi,” katanya.

Dia juga mengatakan,  aktivitas PETI tersebar dibeberapa kecamatan di Merangin. Dari 24 kecamatan yang ada di Kabupaten Merangin, 14 diantaranya terdapat aktivitas PETI.

Aktivitas PETI yang dilakukan diwilayah-wilayah tersebut memanfaat lokasi darat dan di sungai. Pada umumnya para penambang menggunakan alat berat. “Catatan kita lokasi penyebaran lokasi PETI ada di Kecamatan, Pangkalan Jambu, Sungai Manau, Renah Pembarap, Bangko Barat, Bangko, Nalo Tantan, Tabir Barat, Tabir Ulu, Tabir, Tabir Ilir, Pamenang Selatan, Pamenang Barat, Pamenang dan Batang Masumai,” terangnya.

Dari 14 lokasi tempat penyebaran aktivitas PETI sebutnya, Pangkalan Jambu, Tabir Barat dan Sungai Manau merupakan paling banyak. Dilokasi masing-masing wilayah tersebut terdapat puluhan alat berat yang melakukan aktivitas penambangan. “Kalau tingkat kerusakan lingkungan lebih dahsyat antivitas PETI yang menggunakan alat berat dibandingkan dengan menggunakan mesin dompeng,” tandasnya. (lik)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.