BW: Kekayaan Hutan dan Laut Indonesia Terancam!
The Jambi Times - Depok - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi
(KPK) nonaktif Bambang Widjojanto (BW) mengungkapkan tentang data jumlah
masyarakat miskin yang menjadi ironi di tengah kondisi Indonesia
darurat korupsi.
Bambang menjelaskan, saat ini sebanyak 60 juta lahan hutan Indonesia
telah hilang dan hanya tersisa 120 juta hektar. Menurutnya, sebanyak
28,7 juta orang Indonesia disebut miskin lantaran penghasilan sehari
sebanyak USD1. Sementara hanya 2,5 persen masyarakat Indonesia yang
mengenyam bangku kuliah.
"Kalau USD2 per hari jadi ada 60 juta masyarakat miskin, dan USD3
penghasilan per hari dikategorikan miskin itu berarti lebih dari 120
juta orang. Permainan angka penting bagi orang-orang birokrasi,"
paparnya dalam Diskusi Publik Selamatkan Negara Darurat Korupsi di
Kampus UI, Depok.
Bambang juga menerangkan
Indonesia merupakan negara nomor dua dengan garis pantai terpanjang.
Namun, dengan adanya perubahan iklim membuat titik air laut meningkat
dan menyebabkan jumlah pulau tak lagi 17 ribu tetapi tinggal 14 ribu.
"Bahkan, hanya sembilan ribu yang punya nama. Yang menikmati bukan
orang Indonesia. Kerugian Rp300 triliun dari laut kita diambil makanya
KPK sudah punya program Save Our Sea (SOS), isu sentral korupsi," tuturnya.
Bambang menjelaskan selama tiga dekade rezim orde baru, tentu saat
ini rakyat Indonesia melupakan sistem oligarki. Padahal, sistem tersebut
masih ada dan mengancam kekayaan hutan dan laut Ibu Pertiwi.
"Oligarki politik bersekutu dengan kartel menguasai sumber daya,
selesai sekolah para mahasiswa jadi agen perkuat oligarki kartel dan
darurat korupsi," tegasnya.Seperti kepada okezone (fid/Marieska Harya Virdhani)