News Breaking
Live
wb_hadi

Breaking News

Anies Baswedan Bertanggung Jawab Soal Kualitas Pendidikan

Anies Baswedan Bertanggung Jawab Soal Kualitas Pendidikan


 Perencanaan Pendidikan se-Provinsi Jambi Tahun 2015,Kamis (26/3/2015) bertempat di salah salah satu gedung di Jambi.

Rakor ini mengambil tema "Dalam Rangka Memperkuat Koordinasi, Membangun Harmonisasi, Meningkatkan Pemahaman,Komitmen Dukungan dan Sinkronisasi Program Pembangunan Pendidikan Menuju Jambi Emas Tahun 2015 Jambi 25-28 Maret 2015 yang  di hadiri sekitar 800 peserta.

Mendikbud mengatakan “apresiasi masyarakat dalam perencanaan pendidikan, di rencanakan secara bersama dengan peserta mencapai 800 orang, lebih banyak dari jumlahnya dari renbug nasional, seluruh masyarakat punya tanggung jawab terhadap dunia pendidikan, bahkan ketika kita bicara pendidikan kita juga akan mengajak anak-anak untuk berbicara tentang pendidikan.”.

Menteri Pendidikan Anies Baswedan juga mengatakan "Tahun ajaran baru guru khususnya wali kelas bakal ditambah jamnya, dalam memberikan waktu wali kelas berinteraksi dengan orang tua siswa, interaksi dalam satu kelompok yang sekarang ini juga sudah dipraktekkan, akan tetapi satu persatu dengan masing-masing orang tua siswa"m, ujarnya

Selain itu "orang tua merupakan satu diantara komponen penting pendidikan anak, hanya saja orang tua sering tidak tersiapkan, tahun ini juga bakal membentuk Direktorat baru yang menyangkut orang tua siswa". katanya.

Satu diantara upaya melibatkan orang tua dalam pendidikan Anies mulai tahun ajaran baru mendatang minta agar awal tahun ajaran baru tahun ini setiap siswa agar didampingi orang tua pada saat masuk sekolah pertama kali, seluruh Indonesia melakukan ini, jadi pendidikan itu bukan hanya tanggung jawab sekolah tapi juga tanggung jawab orang tua siswa.

Disampaikan Menteri bahwa Bangsa ini memulai pendidikan dari nilai nol dimana ketika Merdeka angka melek huruf hanya 5% dimana berarti 95%orang Indonesia buta huruf. Untuk itu Presiden Republik Indonesia Bung Karno memulai pemberantasan buta huruf dengan spanduk dimulai dari kata bantulah kami maka seluruh rakyat ikut membantu, teras- teras rumah, mushola jadi tempat belajar yang bisa baca tulis semua terlibat.Indoenesia saat ini angka melek hurufnya 94% sedangkan negara India yang ketika merdeka angka melek hurufnya 15% india saat ini angka buta hurufnya masih 30% lebih.

selain itu juga "kualitas guru di Indonesia tak terkecuali di Provinsi Jambi masih sangat rendah. Hal ini ditandai dengan hasil uji kompetensi guru yang hasilnya jauh dibawah standar yaitu dengan nilai 44,5, sedangkan standarnya harus 70. ,Jadi bagaimana meningkatkan pendidikan jika kualitas guru saja masih rendah dan ini harsu ditingkatkan, Guru harus jadi inspirator. Bukan sekadar kegiatan mengajar secara rutinias yang monoton, sehingga siswa dapat mendapatkan wawasan dan senang di sekolah,” jelasnya.

Mendikub juga mengatakan, kompetensi guru dalam proses mengajar harus dikembangkan harus mengubah cara mendidik siswa, Kepala sekolah adalah kunci, akan baik jika kepala sekolah bertanggung jawab dan menjadi teladan dalam kepemimpinan.

Terjaminkah jika tenaga pengajar di sekolah tidak di perhatikan khususnya dalam masalah tunjungan pendapatan ,sedangkan guru honorer ribuan jumlahnya,bagaimna mau berkualitas di dunia pendidikan jika penghasilan guru tersebut di abaikan.Hal ini seperti yang terjadi di Jambi,guru honor mendapatkan penghasilan selama tiga bulan sebesar seratus lima puluh ribu rupiah,cukup ironis,bukan....!(onedy)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.